Pengertian Dan Perumusan Siklus Pengeluaran
Siklus
pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan
data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang
dan jasa. Pada bab ini, siklus pengeluaran lebih berfokus pada
perolehan bahan baku mentah, barang jadi, pasokan dan jasa, serta
mebahas dua jenis khusus lainnya dari pengeluaran akuisisi aktiva tetap
dan juga jasa tenaga kerja.
Di
dalam siklus pengeluaran, pertukaran informasi utama adalah dengan
pemasok barang (vendor). Di dalam organisasi, informasi mengalir ke
siklus pengeluaran dari siklus pendapatan dan produksi, pengendalian
persediaan, dan berbagai departemen tentang kebutuhan untuk membeli
barang dan bahan baku. Begitu barang dan bahan baku tiba, pemberitahuan
penerimaannya mengalir kembali ke sumber-sumber tersebut dari siklus
pengeluaran. Data mengenai biaya juga mengalir dari siklus pengeluaran
ke buku besar dan ke fungsi pelaporan untuk dimasukkan ke dalam laporan
keuangan serta berbagai laporan manajemen lainnya.
Tujuan
utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total
memperoleh dam memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan
yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi. Sebagai tambahan, pihak
manajemen harus mampu mengawasi dan mengevaluasi efisiensi serta
efektivitas proses siklus pengeluaran, yang membutuhkan kemudian akses
ke data terinci mengenai sumber daya yang di gunakan dalam siklus
pengeluaran, kegiatan yang mempengaruhi sumber daya tersebut, serta
pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Selanjutnya, agar dapat
berguna dan relevan untuk pengambilan keputusan, data harus akurat,
andal, dan tepat waktu.
Pada
bab ini juga, kita mempelajari tiga fungsi dasar SIA dalam siklus
pengeluaran ; memperoleh dan memproses data mengenai berbagai aktivitas
bisnis, menyimpan dan mengatur data untuk mendukung pengembilan
keputusan, serta menyediakan fungsi pengendalian untuk memastikan
keandalan data dan penjagaan atas sumber daya organisasi
Pengertian Siklus Pengeluaran (Menurut Marshall B Roomney):
Siklus
pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan
data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang
dan jasa. Tujuan utama dalam sistem pengeluaran adalah untuk
meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan,
perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk
berfungsi.
Tiga fungsi dasar SIA dalam siklus pengeluaran:
- Memperoleh dan memproses data mengenai berbagai aktivitas bisnis
- Menyimpan dan mengatur data untuk mendukung pengambilan keputusan
- Menyediakan fungsi pengendalian untuk memastikan keandalan data dan penjagaan atas sumber daya organisasi
Sistem Pemrosesan Pembelian
Diagram
arus data menurut james Hall tersebut merupakan gambaran umum berbagai
aktivitas terkait yang membentuk sistem pemrosesan pembelian yang
mempunyai tahapan-tahapan sebagai berikut:
1.
Fungsi pembelian dimulai dengan mengenali kebutuhan untuk menambah
persediaan kembali melalui observasi catatan persediaan. Tingkat
persediaan turun karena penjualan langsung ke pelanggan (aktivitas
siklus pendapatan) atau transfer ke proses manufaktur (aktivitas siklus
konversi). Informasi kebutuhan persediaan dikirim ke proses pembelian
dan utang usaha.
2.
Proses pembelian menentukan jumlah yang akan dipesan , memilih
memasok dan membuat pesanan pembelian. Informasi tersebut dikirimkan ke
pemasok dan proses utang usaha.
3.
Setelah beberapa waktu, perusahaan akan menerima barang persediaan
dari pemasok. Barang yang diterima akan diperiksa kualitas dan
jumlahnya serta dikirim ke toko atau gudang.
4. Informasi mengenai penerimaan barang digunakan untuk memperbaiki catatan persediaan.
5.
Proses utang usaha menerima faktur dari pemasok. Utang usaha akan
merekonsilliasinya dengan informasi lain yang telah dikumpulkan untuk
transaksi tersebut dan ccatatan kewajiban membayar di masa mendatang,
tergantung dari syarat perdagangan dengan pemasok. Biasanya, pembayaran
akan dilakukan paling tidak hari terakhir yang disyaratkan untuk
mendapatkan keuntungan penuh dari bunga yang dihasilkan dan diskon yang
ditawarkan.
6.
Buku besar menerima informasi ringkasan dari utang usaha (kenaikan
total dalam kewajiban) dan pengendali persediaan (kenaikan total dalam
persediaan). Informasi ini direkonsiliasi akurasinya dan dicatat ke akun
utang usaha serta akun pengendali persediaan.
Sistem Manual
Menurut James Hall, terdapat 6 departemen yang terlibat dalam sistem pembelian manual, yaitu:
1. Pengendali persediaan
Departemen
ini mengurangi persediaan perusahaan dengan mentransfer bahan baku ke
dalam proses produksi (siklus konversi) dan menjual barang jasi ke
pelanggan (siklus pendapatan). Pengendali persediaan mengawasi dan
mencatat tingkat persediaan barang jadi, ketika saatnya pemesanan ulang
staf administrasi akan membuat permintaan pembelian. Satu salinan
permintaan pembelian akan dikirim ke departemen pembelian, dan satu
salinan lainnya dikirim ke utang usaha dan disimpan di ke dalam file
tunda utang usaha. Staf administrasi pengendali persediaan menyimpan
salinan terakhir tersebut dalam file permintaan pembelian terbuka (file
open purchase requisition).
2. Departemen persediaan
Bertugas
untuk menerima permintaan pembelian, menyortirnya berdasarkan nama
pemasok jika perlu, dan membuat pesanan pembelian(purchase order-PO).
Ketika perusahaan membuat pesanan pembelian maka PO dibuat menjadi
beberapa salinan. Satu salinan PO dikirimkan ke pengendali persediaan
yang selanjutnya disimpan bersama permintaan pembelian terbuka. salinan
berikutnya dikirim ke utang usaha untuk disimpan dalam file utang usaha
tunda. Satu salina (salinan kosong) dikirim ke bagian penerimaan, tempat
file itu akan disimpan hingga saat persediaan tiba. Dua dari salinan PO
tersebut akan dikirim ke pemasok. Staf administrasi bagian pembelian
akan menyimpan salinan terakhir bersama dengan permintaan pembelian
dalam file pesanan pembelian terbuka (open purchase order file).
3. Bagian Penerimaan
Pada
saat perusahaan mengalami waktu tunggu antara memasukkan pesanan dengan
menerima persediaan, berbagai salinan PO berada di file sementara di
berbagai departemen sehingga tidak ada kegiatan ekonomi yang terjadi
sampai perusahaan menerima persediaan, oleh karena itu tidak ada
kewajiban finansial yang timbul.
!
Penerimaan persediaan : barang yang tiba dari pemasok di
rekonsiliasi dengan salinan kosong PO. Salinan kosong (blind copy) tidak
berisi informasi jumlah atau harga produk yang diterima, tujuannya
adalah untuk memaksa staf administrasi bagian penerimaan menghiting dan
memeriksa persediaan dalam mengisi laporan penerimaan.
!
Pembuatan laporan penerimaan : setelah melengkapi jumlah fisik
dan menyelesaikan pemeriksaan, staf administrasi bagian penerimaan
membuat laporan penerimaan yang menyatakan jumlah dan kondisi persediaan
tersebut.
4. Bagian utang usaha
Pada
proses di departemen ini perusahaan mungkin tidak memiliki informasi
finansialo yang dibutuhkan untuk mencatat transaksi-transaksinya.
Dokumen formal yang menyediakan informasi tersebut adalah faktur pemasok
(supplier’s invoice). Jika perusahaan belum menerima faktur, perusahaan
akan menunda pencatatan kewajiban hingga faktur tiba.
5. Bagian buku besar
Bagian
buku besar menerima voucher jurnal dari bagian utang usaha dan sebuah
ringkasan akun dari bagian pengendalian persediaan. Staf admministrasi
bagian buku besar mencatat dari voucher jurnal ke akun pengendali
persediaan dan utang usaha serta merekonsiliasi akun pengendali
persediaan serta ringkasan buku pembantu persediaan. Tahap pembelian
dalam siklus pengeluaran selesai.
Sistem Pengeluaran Kas
Sistem
pengeluaran kas memproses pembayaran berbagai kewajiban yang timbul
dari sistem pembelian. Dengan tujuan untuk memastikan bahwa kreditor
yang valid menerima jumlah terutang yang benar ketika kewajiban jatuh
tempo.
seperti yang dilihat fari diagram arus data diatas sistem ini terdiri atas 3 proses, yaitu:
1.
Proses utang usaha meninjau file utang usaha mengenai bverbagai
dokumen yang jatuh tempo dan mengotorisasi proses pengeluaran kas untuk
melakukan pembayaran.
2.
Proses pengeluaran kas membuat dan mendistribusikan cek ke para
pemasok. salinan dari berbagai cek tersebut akan dikembalikan ke bagian
utang usaha sebagai bukti bahwa kewajiban telah dibayar, dan akun utang
usaha akan diperbarui untuk menyingkirkan kewajiban tersebut.
3.
Pada akhir periode, baik proses pengeluaran kas maupun utang usaha
mengirim informasi ringkasan ke buku besar. Informasi tersebut
direkonsiliasi dan dicatat ke akun pengendali kas serta utang usaha.
sistem manual pengeluaran kas
1. Bagian utang usaha
Proses
pengeluaran kas dimulai dalam bagian utang usaha. Staf administrasi
bagian utang usaha meninjau file voucher utang terbuka atau utang usaha
untuk melihat berbagai dokumen yang jatuh tempo dan mengirim voucher
serta dokumen pendukungnya (permintaan, pembelian, pesanan pembelian,
laporan penerimaan, dan faktur) ke bagian pengeluaran kas.
2. Bagian pengeluaran kas
Staf
administrasi bagian pengeluaran kas menerima paket voucher dan meninjau
berbagai dokumen untuk melihat kelengkapan dan akurasi
administratifnya. Untuk tiap pengeluaran, staf administrasi tersebut
membuat cek tiga salinan dan mencatat nomor cek, jumlah uangnya, nomor
voucher, serta data lain yang terkait dalam daftar cek yang juga disebut
jurnal pengeluaran kas.
3. Bagian buku besar
Staf
administrasi bagian buku besar menerima voucher jurnal pengeluaran kas
dan ikhtisar akun dari bagian utang usaha. Angka dalam voucher
menunjukkan pengurangan total dalam kewajiban perusahaan dan akun kas
sebagai akibat dari pembayaran ke pemasok. staf administrasi bagian buku
besar mencatat ke akun pengendali utang usahadan akun kas dalam buku
besar serta merekonsiliasi akun pengendali utang usaha dengan iktisar
buku pembantu utang usaha. Pekerjaan ini mengakhiri prosedur pengeluaran
kas.
Poin Penting Dalam Siklus Pengeluaran
Pengendalian
internal utama dalam siklus pengeluaran berdasarkan prosedur
pengendalian yang dispesifikasikan dalam SAS 78, yaitu:
AKTIVITAS PENGENDALIAN
|
SISTEM PEMROSESAN PEMBELIAN
|
SSISTEM PENGELUARAN KAS
|
Otorisasi Transaksi
|
Pengendalian persediaan
|
Bagian utang usaha mengotorisasi pembayaran
|
Pemisahan Pekerjaan
|
Pengendalian
persediaan dipisahkan dari bagian pembelian dan penyimpanan
persediaa. Buku besar utang usaha terpisah dari buku besar
|
Pisahkan bagian buku besar pembantu utang usaha, pengeluaran kas, dan buku besar.
|
Supervisi
|
Bagian penerimaan
| |
Catatan Akuntansi
|
Buku pembantu utang usaha, buku besar, file permintaan pemmbelian, file pesanan pembelian, file laporan penerimaan.
|
File voucher utang, buku pembantu utang usaha, jurnal pengeluaran kas, akun kas di buku besar.
|
Akses
|
Keamanan fisik aktiva. Batasi akses hanya ke catatan akuntansi di atas
|
Keamanan yang memadai atas kas. Batasi akses ke berbagai catatan akuntansi diatas.
|
Verifikasi independen
|
Bagian
utang dengan merekonsiliasi berbagai dokumen sumber sebelum mencatat
kewajiban. Bagian buku besar merekonsiliasi akurasi umum proses
tersebut.
|
Peninjauan
akhir oleh bagian pengeluaran kas. Rekonsiliasi keseluruhan oleh
bagian buku besar. Rekonsiliasi bank secara berkala oleh kontroler.
|
Otomatisasi Prosedur Pembelian dengan Menggunakan Teknologi Pemrosesan Batch
Tahap 1
Bagian Pemrosesan Data
Proses
pembelian dimulai dalam bagian pemrosesan data, dengan dijalankannya
fungsi pengendalian persediaan. Ketika persediaan berkurang karena
penjualan ke pelanggan atau penggunaan dalam produksi, sistem akan
menentukan apakah barang yang di dalam file buku besar pembantu
persediaan (inventory subsidiary file) telah jatuh ke dalam titik
pemesanan ulangnya. Jika demikian, maka akan dibuat catatan dalam file
permintaan terbuka. tiap catatan dalam file permintaan terbuka
menentukan barang persediaan yang berbeda yang akan diisi kembali.
Informasi yang dibutuhkan untuk membuat catatan permintaan dipilih dari
catatan buku pembantu persediaan yang kemudian akan ditandai “sedang
dipesan” untuk mencegah barang tersebut dipesan kembali sebelum barang
datang. Pada akhir kerja, sistem akan menyortir berbagai file permintaan
terbuka berdasarkan nomor pemasok dan mengonsolidasikan beberapa barang
dari pemasok yang sama ke satu permintaan. Kemudian, informasi
surat-menyurat pemasok akan ditarik dari file pemasok yang valid (valid
vendor file) untuk membuat dokumen permintaan pembelian. Salinan dari
berbagai dokumen ini masuk ke prosedur manual dalam bagian pembelian dan
utang usaha.
Bagian pembelian
Setelah
menerima permintaan pembelian, bagian pembelian membuat pesanan
pembelian yang terdiri atas lima bagian. Berbagai salinan itu dikirim ke
pemasok, bagian utang usaha, bagian penerimaan, pemrosesan data, dan
untuk file bagian pembelian sendiri. Tahapan otorisasi dan pemesanan
dikonsolidasikan dan dilakukan oleh sistem komputer. Dokumen permintaan
pembelian tidak ada gunanya dalam sistem ini dan tidak dibuat. Tetapi,
catatan permintaan mungkin masih ada dalam cakram atau pita magnetis
sebagai jejak audit.
Tahap 2
Bagian pemrosesan data
Pesanan
pembelian digunakan untuk membuat catatan pesanan pembelian terbuka dan
untuk mentrasfer catatan yang terkat dalam file permintaan pembelian ke
file permintaan pembelian tertutup.
Bagian Penerimaan
Ketika
barang diterima dari pemasok, staf administrasi beagian penerimaan
membuat laporan penerimaan. Salinanannya akan dikirim ke bagian
pembelian, utang usaha, dan pemrosesan data.
Tahap 3
Bagian pemrosesan data
Bagian
pemrosesan data menjalankan pekerjaan secara batch yang akan
memperbarui file buku besar pembantu persediaan berdasarkan laporan
penerimaan dan menyingkirkan tanda “sedeang dipesan” dari catatan
persediaan. Sistem akan menghitung total batch penerimaan persediaan
untuk prosedur memperbarui buku besar dan kemudian menutup catatan yang
terkait dalam file pesanan pembelian terbuka ke file pesanan pembelian
tertutup.
Bagian utang usaha
Staf
administrasi akan merekonsiliasi faktur dari pemasok dengan berbagai
dokumen pendukung yang sebelumnya dimasukkan ke dalam file tunda utang
usaha. Kemudian membuat voucher, menyimpannya dalam file voucher
terbuka, dan mengirimkan salinan voucher ke bagian pemrosesan data.
Tahap 4
Program
batch akan memvalidasi berbagai catatan voucher (atau ke file buku
besar pembantu utang usaha), serta membuat total batch untuk dicatat ke
akun pengendali utang usaha dalam buku besar.
Pemrosesan Penggajian
Pemrosesan
gaji pada kenyataanya merupakan sistem pembelian kasus khusus. Cek gaji
dapat diproses melalui sistem utang usaha dan pengeluaran kas reguler.
Karena alasan kepraktisan, pendekatan ini memiliki sejumlah kekurangan,
antara lain :
- Perusahaan dapat mendesain prosedur pengeluaran umum yang diterapkan untuk semua pemasok. Akan tetapi, prosedur penggajian sangat berbeda antar karyawan. Misalnya, prosedur yang berbeda digunkan untuk karyawan yang dibayar perjam, karyawan tetap, karyawan borongan, dan karyawan komisi. Selain itu proses penggajian memerlukan prosedur akuntansi khusus untuk pemotongan gaji dan pemotongan pajak.
- Penulisan cek kepada karyawan memerlukan pengendalian khusus. Penipuan pembayaran gaji lebih mudah ditutupi ketika cek gaji dikombinasikan dengan cek untuk kegiatan dagang.
- Prosedur pengeluaran umum didesain untuk memgakomondasi arus transaksi yang relatif lancar. Perusahaan bisnis secara konstan membeli persediaan dan mengeluarkan kas untuk para pemasok. Umumnya, perusahaan mendisain sistem untuk menghadapi kegiatan transaksi ditingkat normal. Kegiatan pengajian tidak bersifat berkelanjutan.
Diagram Arus Data Untuk Penggajian
Diagram
diatas merupakan diagram arus data yang menggambarkan tugas – tugas
umum dari sistem penggajian dalam perusahaan manufaktur. Inti dari
proses ini adalah sebagai berikut
- Otorisasi penggajian dan perincian transaksi dimasukkan ke proses pengajian dari dua sumber yang berbeda yaitu personalia dan produksi.
- Proses penggajian merekonsiliasi informasi ini, menghitung gaji, dan mendistribusikan cek pembayaran ke karyawan.
- Akuntansi biaya menerima informasi yang berkaitan dengan waktu yang digunakan untuk setiap pekerjaan dari produksi.
- Departemen utang usaha menerima informasi rangkuman penggajian dari departemen penggajian dan mengotorisasi departeman pengeluaran kas untuk menyetor satu cek, sejumlah total gaji, dalam akun bank khusus dimana gaji akan di ambil.
- Proses buku besar umum merekonsiliasi informasi rangkuman dari bagian akuntansi biaya, utang, dan pengeluaran kas.
Sistem Penggajian Manual
Diagram Sistem Penggajian Manual
Tugas- tugas utama bagian prosedur diatas dalam konteks sistem manual yaitu :
Personalia
Departemen
personalia menyiapkan dan menyerahkan kedepartemen penggajian berbagai
formulir kegiatan personalia. Dokumen tersebut mengidentifikasi para
karyawan yang di otarisasi untuk menerima cek pembayaran dan digunakan
untuk menunjukkan perubahan dalam tingkat gaji perjam, pemotongan, dan
klasifikasi pekerjaan.
Produksi
Karyawan
produksi menyiapakan dua jenis kartu catatan waktu kerja yaitu kartu
kerja dan kartu waktu. Mereka memasukkan kartu tersebut pada saat makan
siang dan pada akhir pada waktu jam kerja. Kartu ini merupakan catatan
formal untuk kehadiran karyawan setiap hari.
Akuntansi Biaya
Departemen
akuntasi biaya menggunakan kartu pekerjaan untuk mengalokasikan biaya
tenaga kerja ke akun WIP sebagai tenaga kerja langsung atau overhead.
Pembebanan ini dirangkum dalam rangkuman distribusi tenaga kerja dan
diterusakan ke departemen buku besar umum.
Penggajian
Departemen
penggajian menerima tarif pembayaran dan data pemotongan gaji dari
departemen personalia dan data jam kerja dari departemen produksi. Staff
administrasi di departemen ini melakukan pekerjaan sebagai berikut:
a. Menyiapakan daftar gaji yang menunjukkan pembayaran bruto, pemotongan, pembayaran lembur dan pembayaran bersih.
b. Memasukkan informasi di atas ke catatan pengajian karyawan.
c. Menyiapkan cek gaji untuk karyawan
d. Mengirim cek gaji kepengeluaran kas dan salinan daftar gaji ke utang
e. Menyimpan kartu waktu, formulir kegiatan personalia dan salinan daftar gaji.
Departemen Utang
Staf
administarasi utang usaha memeriksa kebenaran daftar gaji dan menyiapan
dua salinan tanda terima pengeluaran kas sejumlah gaji tersebut. Satu
salinan, bersama dengan daftar gaji, dikirim kepengeluaran kas. Salinan
lainnya dikirim kedepartemen buku besar umum.
Pengeluaran Kas
Menejer
dibagian pengeluaran kas menerima cek – cek penggajian, memeriksannya
dan kemudian menandatanganinnya lalu mengirimnya kepusat pembayaran
untuk didistribusikan kepada para pegawai.
Pengendalian Penggajian
Otorisasi Transaksi
Dokumen
ini penting untuk mencegah penipuan penggajian dengan mengidentifikasi
karyawan yang diotorisasi. Bentuk penipuan yang umum dilakukan adalah
menyerahkan kartu waktu karyawan yang tidak lagi bekerja diperusahaan.
Pemisahan Tugas
Departemen
personalian menberikan informasi tarif pembayaran kebagian pembayaran
untuk karyawan yang dibayar peram. Kisaran tarif pembayaran dapat
didasarkan pada pengalama, klasifikasi pekerjaan, senioritas dan
kelebihan lainnya. Jika informasi ini disediakan langsung oleh
departemen produksi, karyawan dapat megubah informasi dan melakukan
penipuan.
Supervisi
Wilayah
lain yang berresiko adalah penjagaan waktu kadang – kadang karyawan
memasukkan kartu untuk karyawan lain yang terlmbat atau absen.
Supervisor harus mengamati proses ini dan merekonsiliasikan kartu waktu
dengan kehadiran aktual.
Catatan Akuntansi
Jejak audit untuk penggajian meliputi dokumen – dokumen berikut:
a. Kartu waktu, kartu pekerjaan, dan bukti kas keluar
b. Informasi jurnal, yang berasal dari rangkuman distribusi tenaga kerja dan daftar tenaga gaji.
c. Akun buku besar pembantu, yang berisi catatan karyawan dan berbagai akun pengeluaran.
d. Akun buku besar umum berisi pengendalian penggajian, kas dan akun dana gaji.
Pengendalian Akses
Aktiva
yang berkaitan dengan sistem penggajian adalah tenaga kerja dan kas.
Keduanya dapat disalahgunakan melalui akses yang tidak benar kecatatan
akuntansi. Individu yang tidak jujur dapat memalsukan jumlah tenaga
kerja melalui kartu waktu sehingga dapat menggelapkan uang kas.
Verifikasi Independen
Berikut ini adalah contoh-contoh pengendalian verifikasi independen dalam sistem penggajian :
a. verifikasi jam kerja
b. pengurus pembayaran
c. utang usaha
d. buku besar umum
Sistem Penggajian Berbasis Komputer
Otomatisasi Sistem Penggajian Menggunakan Pemrosesan Batch
Karena
sistem penggajian tidak sering dilakukan ( mingguan dan bulanan ),
sistem ini sering kali tidak cocok dengan pemrosesan Batch dan file
berurutan. Departemen pemrosesan data menerima formulir kegiatan
personalia, kartu pekerjaan, kartu waktu, yang dikonversi ke file
digital. Program komputer batch melakukan pencatatan dengan terperinci,
penulisan cek dan fungsi buku besar umum.
Merekayasa Ulang Sistem Penggajian
Pemrosesan
gai sering kali disatukan dalam sistem manajemen sumber daya manusia
(MSDM) . Sistem MSDM menangkap dan memproses sejumlah besar data yang
berkaitan dengan personalia, termasuk tunjangan karyawan, perencanaan
tenaga kerja, realisasi tenaga kerja, keterampilan tenaga kerja,
kegiatan personalia dan juga gaji. Sistem MSDM harus menyediakan akses
real-time ke file personalia untuk tujuan mencari keterangan secara
langsung dan untuk perubahan catatan dalam status karyawan pada saat
terjadi.
Sistem ini berbeda dari sistem otomatisasi sederhana dalam hal-hal berikut :
a. Departemen operasi mengirim transaksi ke pemrosesan data melalui terminal
b. File akses langsung digunakan untuk penyimpanan data
c. Banyak proses sekarang dilakukan secara real-time.
Sistem Aktiva tetap
Aktiva
tetap adalah properti, pabrik, dan peralaan yang digunakan dalam
operasi bisnis. Item-item ini relative permanent dan seringkali secara
kolektif mencerminkan investasi keuangan terbesar perusahaan. Contoh
dari aktiva tetap adalah tanah, gedung, perabotan, mesin dan kendaraan
bermotor. Tujuan spesifik dari aktiva tetap adalah :
- memproses akuisisi aktiva tetap ketika diperlukan dan sesuai dengan persetujuan dan prosedur manajemen formal.
- mempertahankan catatan akuntansi yang memadai dari akuisisi, biaya, deskripsi, dan lokasi fisik aktiva di dalam organisasi.
- mempertahankan catatan depresiasi yang akurat untuk aktiva-aktiva yang dapat disusutkan sesuai dengan metode-metode yang wajar.
- menyediakan informasi bagi pihak manajemen yang dapat membantu merencanakan investasi aktiva tetap dimasa yang akan dateng
- mencatat penghapusan aktiva tetap dengan benar.
Logika Sistem Aktiva
Ø Akuisisi Aktiva
Akuisisi
aktiva biasanya dimulai dari manajer departemen (pengguna) yang melihat
kebutuhan untuk mendapatkan aktiva tetap yang baru. Prosedur otorisasi
dan persetujuan yang terlibat dalam transaksi ini akan bergantung pada
biaya aktiva tersebut. Setelah permintaan disetujui dan pemasok dipilih,
departemen penerimaan mengirim aktiva tersebut ke pengguna/manajer yang
bersangkutan
Ø Pemeliharaan Aktiva
Pemeliharaan
aktiva melibatkan penyesuaian saldo akun buku besar pembantu aktiva
ketika aktiva tersebut (tidak termasuk tanah) menyusut sepanjang waktu
pemakaiannya.
Ø Penghapusan Aktiva
Ketika
aktiva mencapai titik akhir umur ekonominya atau ketika manajemen
memutuskan untuk menghapusnya, aktiva tersebut harus dihapus dari buku
besar pembantu aktiva tetap. Seperti transaksi lainnya, penghapusan
aktiva memerlukan persetujuan menurut prosedur yang berlaku. Pilihan
penghapusan aktiva adalah menjual, membongkar, menyumbangkan, atau
menghentikan penggunaan aktiva tersebut. Laporan penghapusan aktiva yang
menjelaskan disposisi akhir dari aktiva, dikirim ke departemen
akuntansi aktiva tetap untuk mengotorisasi penghapusannya dari buku
besar.
Mengendalikan Sistem Aktiva Tetap
1. Pengendalian Otorisasi
Setiap
transaksi harus dimulai dengan permintaan tertulis dari pengguna atau
departemen. Dalam hal barang-barang yang bernilai tinggi, harus ada
proses persetujuan independen yang mengevaluasi keuntungan permintaan
tersebut berdasarkan biaya dan manfaatnya.
2. Pengendalian Supervisi
Proses/aktivitas
|
Ancaman
|
Pprosedur pengendalian yang dapat diterapkan
|
Pesan barang
|
1. Mencegah kehabisan dan/atau kelebihan persediaan
2. Meminta barang yang tidak dibutuhkan
3. Membeli dengan harga yang dinaikan
4. Membeli barang berkualitas rendah
5. Membeli dari pemasok yang tidak diotorisasi
6. Komisi (kickback)
|
Sistem
pengendalian persediaan, catatan persedian perpetual, teknologi kode
geratis, penghitungan persediaan secara periodik.
Catatan persedian perpetual yang akurat, persetujuan permintaan pembelian.
Meminta penawaran kompetitif, gunakan pemasok yang disetujui , persetujuan pesanan pembelian, pengendalian anggaran
Gunakan vendor yang disetujui, persetujuan pesanan pembelian, awasi kinerja vendor, pengendalian anggaran
Persetujuan pesanan pembelian, batasi akses ke file utama pemasok
Kebijakan, mintalah pegawai bagian pembelianuntuk mengungkapkan kepentingan finansial dengan pemasok, audit vendor
|
Terima dan simpan barang
|
7. Menerima barang yang tidak dipesan
8. Membuat kesalahan dalam penghitungan
9. Mencuri persediaan
|
Minta bagian penerimaan menverivikasikan keberadaan pesanan pembelian yang valid
Gunakan teknologi kode geratis, dokumentasikan kerja pegawai, insentif untuk penghitungan yang akurat
Pengendalianakses
fisik, penghitungan periodik persedian dan rekonsiliasi perhitungan
fisik dengan catatan, dokumentasikan semua kiriman p[ersediaan
|
Setujui dan bayar vaktur dan vendor
|
10. gagal menangkap kesalahandalam faktur dari vendor
11. membayar barang yang tidak diterima
12. gagal memanfaatkan diskon pembelian yang tersedia
13. membayar faktur yang sama dua kali
14. kesalahan mencatat dan memasukan data dalam utang usaha
15. menyalahgunakan, kas, cek, atau EFT
|
Periksa kembali akturasi faktur, pelatihan bagi pegawai bagian utang usaha, gunakan ERS
Hanya membayar faktur yang didukung oleh laporan penerimaan asli, gunakan ERS, pengendalian anggaran
Penyimpanan file yang tepat, anggaran arus kas
Hanya
membayar faktur yang didukung oleh budel voucher asli, pembatalan
bundel voucher saat pembayaran, gunakan ERS, kendalikan akses ke file
utama pemasok
Pengendalian edit berbagai entri data dan pemrosesan
Batasi
akses ke cek kosong, mesin penandatangan cek, dan terminal kiriman
EFT, pemisahan tuga antara bagian utang usaha dan kasir, rekonsiliasi
rekening bank oleh orang yang independen dari proses pengeluaran kas,
alat perlindungan cek termasuk positive pay, tinjau ulang secara
teratu untuk transaksi EFT
|
Pengwndalian umum
|
16. kehilangan data
17. kinerja kurang baik
|
Buat cadangan dan rencana pemulihan dari bencana, pengendal;ian akses fisik dan logis
Pembuatan dan peninjauan ulang secara periodik laporan kerja yang memadai
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar